Archive for the ‘KOLESTEROL’ Category

Anthony Colpo, February 23, 2006

(Tulisan ini harus dibaca oleh orang yang ingin menurunkan berat badan,atau mengurangi lemak, juga orang Islam yang telah diteror bahwa makan lemak itu berbahaya, sementara tiap tahun mereka harus berkurban ternak, kemudian diteriaki “lemak tinggi,kolesterol tinggi,tidak sehat”)

Tanggal 8 Februari 2006, Journal of American Medical Association meledakkan “bom pencerahan” bagi pendukung “diet rendah lemak”  dengan menerbitkan hasil uji coba Women Health Initiative.  Hasil uji coba selama delapan tahun membuka lebar  mata kita bahwa diet rendah lemak gagal mencegah penyakit kardiovaskular ataupun kanker.Bahkan pada  wanita dengan Pra-Ada  Penyakit Jantung , diet rendah lemak meningkatkan risiko CVD sebesar 26 persen!
Sejak dipublikasikannya  hasil studi WHI ( Women Health Initiative ) ini, pendukung diet rendah lemak  terpaksa kerja  lembur untuk memproduksi alas an yang bisa menjelaskan kegagalan rejim diet yang mereka cintai ini. Alasan yang terutama disampaikan  adalah bahwa wanita dalam kelompok diet rendah- lemak tidak mengurangi asupan lemak mereka dengan cukup.  Bahkan ada yang menuduhku secara keliru  bahwa aku tak “memahami”  diet rendah lemak. Sedih dituduh keliru menulis, atau mengatakan bahwa saya tidak “mengerti” diet rendah lemak, bahwasanya  satu-satunya alasan mereka sering gagal adalah karena orang-orang mengikuti diet rendah lemak ini tidak menurunkan asupan lemak mereka secara cukup.
Kebodohan seperti ini  membuat kepalaku berpusing ..

Pertama-tama, saya amat sangat memahami apa itu diet rendah lemak! Sesalku adalah, saya mengikuti diet ini sepanjang tahun sembilan puluhan, dan hasilnya tak kurang adalah bencana.

Mimpi buruk rendah lemakku dimulai pada usiaku awal dua puluhan, setelah dokter mengatakan kepada saya bahwa kolesterol saya, pada 213, “cukup tinggi” dan menempatkan aku pada peningkatan risiko penyakit jantung (sesuatu yang saya tahu sekarang menjadi omong kosong). Mengikuti kebijakan makanan yang berlaku pada saat itu, aku segera mengadopsi diet rendah-lemak. Yang aku anut bukan rata-rata diet rendah lemak – itu diet SANGAT rendah lemak, dengan jenis membenci asupan lemak yang akan membuat pendekara fobia lemak seperti Ornish dan Pritikin bangga.
Selama bertahun-tahun, aku makan daging paling rendah lemaknya, bahkan, kalau hari ini, ingatan makan dada ayam tanpa kulit, steak kangguru(kanguru itu rendah lemaknya,penterjemah), atau ikan rendah lemak membuat saya ingin muntah! Untuk bahan bakar tuntutan energi tinggi dari  latihan saya setiap hari dalam menghadapi asupan rendah lemak karbohidrat berarti makan – banyak dari makanan seperti itu! Sesuai dengan saran umum yang masih diberikan kepada atlet untuk makan banyak  makanan ‘sehat’ seperti karbohidrat kompleks, saya mengkonsumsi jumlah banyak roti gandum, beras merah, ubi jalar, pasta gandum, oat digulung, soba, dan millet.

Dedikasku untuk mantra rendah-lemak mirip-mirip agama.  dan doktrin rendah lemak telah mencuci otak saya secara menyeluruh sehingga saat aku hitung-hitung jumlah rata-rata kalori lemak yang aku asup, aku benar-benar bangga mengetahui secara konsisten hanya mengasup lemak kurang dari sepuluh persen dari kalori harian saya!
Setengah jalan melalui tahun sembilan puluhan, realitas mulai menggigit – keras. Meskipun diet ‘sehat’, dan latihan harian yang berat, tekanan darah saya meningkat dari 110/65, pada atlet yang sangat terlatih terbaca , di 130/90. Saya melihat semakin sulit mempertahankan, ramping “lekuk-lekuk”, otot tubuhku yang selalu aku banggakan. Sebaliknya, tubuh saya menjadi semakin halus dan lembek. Sistem pencernaan saya menjadi semakin lamban, perut saya sering merasa berat dan buncit setelah makan. Saya sering merasa lelah setelah makan. Aku menunjukkan tanda-tanda sindrom usus bocor, menunjukkan tanda-tanda yang  mengesankan sensisitve terhadap makanan yang tak tersembuhkan. Aku tidak pernah menjadi peminum kopi berat , tapi aku sekarang sering berusaha untuk melawan kelelahan meningkatkan hirupan si hitam secangkir dua cangkir sebelum sesi pelatihan. Kadar glukosa darah puasa ku  berada di bawah kisaran normal, menunjukkan hipoglikemia reaktif.
Pada dasarnya, aku merasa seperti sampah!

Perasaan seperti itulah yang membuatku gerombolan rendah-lemak secara keseluruhan, dan mengadopsi diet yang melawan segala sesuatu yang diajarkan oleh ortodoksi diet yang sedang  berkuasa, barulah saya mulai untuk ada perbaikan dari gejala ini. Ketika saya makan lebih banyak lemak jenuh dan daging daripada sebelumnya dan maka merasa lebih baik dari sebelumnya, saya segera menyadari bahwa ‘ahli’ diet sunguh-susngguh tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Saya segera menyadari bahwa mereka hanya beo mengulangi garis kebijakan  resmi. Ketika saya melihat kembali pada hari-hari takut-lemak saya , di mana aku benar-benar percaya bahwa lemak dalam makanan adalah semacam racun jahat, pikiran pertama yang terlintas dalam pikiran adalah “Ah goblok lu!” Saya kemudian berpikir tentang gerombolan orang yang  menyedihkan telah dicuci otaknya di seluruh dunia yang masih mengikuti paradigma rendah lemak yang bodoh. “Kasihan sekali, ” saya berpikir, “mereka benar-benar tidak tahu betapa buruk kondisi mereka  …” Sementara aku merasa kasihan pada orang-orang ini,  saya tak mengucapkan apa-apa, namun pembela paradigm rendah lemak melontarkan penghinaan mereka dalam  tulisan. Untuk tertipu adalah satu hal, tetapi dengan penuh semangat membela orang-orang yang telah menipu tanpa ampun adalah sangat menyedihkan – melihat kebodohan yang merusak diri sendiri benar-benar mengerikan.!
Sekarang mari kita cari tahu mengapa peserta kelompok diet percobaan WHI haruslah senang bahwa mereka tidak menurunkan asupan lemak mereka lebih dari apa yang mereka lakukan!

Mengapa Diet Rendah Lemak adalah Penipuan Yang Mengerikan..
Tujuan kita makan sehat adalah mengkonsumsi  makanan yang kaya  gizi. Namun memotong asupan lemak  sangat menghambat tujuan ini, setidaknya melalui  tiga cara:

1) Langsung membuang  asupan vitamin penting dan asam lemak itu sendiri;

2) Mengurangi penyerapan vitamin larut lemak,

3) Penurunan penyerapan mineral penting.

Anda mungkin berpikir sedang “tercerahkan” saat menyayat  lemak dari daging dan memminggirkan  kuning telur untuk di buang ke tempat sampah. Apa yang Anda lakukan sebenarnya adalah jelas-jelas  tolol, ceroboh dan otak anda telah dicuci.

Kenapa tidak, Anda telah berhasil  membuang jauh-jauh nutrisi yang dibutuhkan tubuh yang bermanfaat untuk bertahan hidup dan berkembang!

Lemak yang ada pada daging, susu dan telur adalah tempat kita menemukan vitamin larut lemak seperti A, D, E dan beta-karoten dengan konsentrasi tertinggi

Mengupas  kulit dari dada ayam, tak hanya membuatnya  kurang lezat, tetapi juga  mengurangi kandungan vitamin A  hingga  (78%) tujuh puluh delapan persen! (1)

Membuang kuning telur , sama saja Anda bodoh. Satu kuning telur besar berisi 245 IU vitamin A, 18 IU vitamin D, dan 186 mcg lutein ditambah zeaxanthin, bersama dengan sejumlah kecil karotenoid lain dan vitamin E, pada putih telur besar  tak mengandung nutrisi ini. Kuning telur, bersama dengan hati sapi, juga merupakan sumber  utama konsentrasi  fosfatidilkolin (lesitin) dan kolin, yang diperlukan  tubuh untuk fungsi hati yang sehat dan untuk pembentukan kunci neurotransmitter asetilkolin. Asetilkolin yang rendah berhubungan dengan kehilangan memori dan penurunan kognitif (2).

Bila Anda memilih yoghurt susu skim, ketimbang susu full milk ,secara gizi anda telah memutuskan jadi orang kuntet; yoghurt rendah lemak  kandungan  vitamin A nya  kurang 93% dibanding  yoghurt  “whole milk”! Dan jika Anda memilih yoghurt non fat, maka kami ucapkan  selamat – anda tidak mengasup  vitamin A sedikitpun (1) Data dari survei gizi nasional secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak Amerika telah lebih rendah dari asupan yang direkomendasikan vitamin E, dan ini tercermin dalam bawah rata-rata! serum vitamin. Pengurangan lemak dalam makanan lebih memperburuk status vitamin E pada anak-anak (3). Konsekuensi dari rendahnya  asupan vitamin E pada makanan bisa mengurangi  respon kekebalan, dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit jantung dan kanker.
Sukarelawan yang  mengurangi asupan  vitamin- penting dan karoten benar-benar  tidak cerdas – alias bodoh!

Camkan ini!

Mengasup makan rendah-lemak tidak hanya menurunkan asupan nutrisi penting tertentu.Peneliti telah menunjukkan dari waktu ke  waktu ,diet rendah lemak  juga akan secara dramatis mengurangi penyerapan  segala vitamin yang larut lemak dan karoten dari makanan  Anda! (4-7).
Ketika subyek penelitian diminta mengasup jumlah yang sama  zat lutein  – zat yang dapat melindungi terhadap degenerasi mata  dan katarak – pilihannya plus telur utuh, bayam atau suplemen, diamati ternyata penyerapan lutein secara signifikan lebih tinggi selama periode konsumsi telur utuh (8).

Dalam studi lain, peneliti membandingkan penyerapan karotenoid dari salad yang berisi minyak kanola  0,6 gram atau 28 gram.Konsentrasi karotenoid darah setelah mengasup salad bebas lemak,tak ada peningkatan. Sementara bila saladnya berlemak sedikit, karetenoid darah beringsut naik, semakin tinggi lemak semakin tinggi karotenoid dalam darah orang itu.(9).

Tambahkan  150 gram saus lemak alpukat, maka  serapan  likopen dan beta-karoten naik hingga  4,4 dan 2,6 kali lipat, masing-masing, dibandingkan tanpa saus lemak alpukat.  Dalam cara  yang sama, menambahkan  24  gram minyak alpukat atau 150 gram salad alpukat  meningkatkan serapan alpha-carotene, beta-karoten dan lutein  hingga  7,2, 15,3 dan 5,1 kali lipat, masing-masing, dibandingkan dengan tanpa salad alpukat! (10)
Hanya orang yang betul-betul tolol , akan berpikir bahwa mengurangi penyerapan nutrisi- larut- lemak  adalah bermanfaat. Jangan tolol ah.

Membuat Situasi Buruk jadi Lebih Jelek.

Status mineral khas dari Barat adalah mengerikan. Ambil magnesium sebagai  contoh, zat penting untuk fungsi jantung sehat, kontrol gula darah, pembentukan tulang, dan kontraksi otot (11-16). Sebuah survei terbaru dari orang dewasa AS menemukan bahwa asupan rata-rata harian magnesium antara pria Kaukasia hanya 352 miligram, dan hanya 278 miligram antara pria Amerika Afrika. Wanita Kaukasia mengkonsumsi rata-rata 256 miligram per hari, sedangkan wanita Afrika-Amerika hanya mengambil 202 miligram setiap hari (17). Jumlah yang lebih rendah magnesium dicerna oleh Afrika Amerika telah mengemukakan sebagai kontributor mungkin untuk kerentanan mereka peningkatan hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular (18).

 

Nutrisionis Islam , harus bilang Lemak itu aman

Kasihan sekali ahli nutrisi Islam. Mereka harus berputar-putar dalam membela bahwa makan daging kambing saat kurban itu aman.Kenapa harus berputar-putar? Karena tak membaca studi-studi baru yang berseliweran di dunia maya.

Bacalah dalam blog-blog Islam mereka harus “mlipir-mlipir” dengan mengatakan ” Daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dan kandungan lemak mono dan polysatured yang lebih tinggi dibandingkan dengan sapi.

Apakah mengasup lemak itu berbahaya?
Tahukah anda bahwa ASI kandungan kalori dari lemak sebanyak 52%. Jadi ASI yang juga disebut makanan yang paling sempurna adalah “high fat food.” Bahkan kandungan lemaknya 55% adalah lemak jenuh. Akankah Allah mencelakai umatnya dengan memerintahkan bayi diberi ASI selama 2 tahun sementara kandungan lemak jenuhnya 55%.?

Manakah study yang mendukung bahwa Lemak jenuh itu menyumbat pembuluh darah jantung? Tak ada.

Namun ada 21 penelitian tentang lemak jenuh yang kemudian dirangkum jadi sebuah Meta Analysis yang kesimpulannya “Tak ada hubungan antara asupan lemak jenuh dengan penyakit jantung maupun stroke” Lihatlah link ini.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20071648

Bagaimana dengan mengasup kolesterol….?

“Di Framingham, Mass,…….mereka yang mengasup lebih banyak lemak jenuh , mereka yang mengasup kolesterol paling banyak ,…….., semakin rendah serum kolesterol mereka. Kebalikan dari apa yang … Ancel Keys dkk sangkakan … … Kami menemukan bahwa orang-orang yang makan paling banyak kolesterol, makan lemak jenuh paling banyak ,……berat badannya paling ringan dan paling aktif secara fisik. ”
http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2012/02/02/dutch-recognize-saturated-fat-not-a-problem.aspx

Bahkan kalaupun Ali bin Abi Thalib RA mengatakan ” Makanlah Daging, karena daging dapat membersihkan warna kulit, mengecilkan perut dan memperindah tubuh. ” masih diterima secara ragu.

Betapa hebat kekuatan brainwashing media terhadap kita.

Sebagai penutup mari kita lihat penelitian yang membandingkan diet rendah lemak dibanding dengan tinggi lemak yang di muat di sini. “Rendah Karbo, Turunkan Berat Badan Tanpa Pembatasan Kalori” http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/12/13/rendah-lemak-kalah-dari-mediterania-telak-dari-rendah-karbo-dalam-uji-selama-2-tahun-440646.html

Setidaknya ada 16 penelitian acak yang mengatakan diet tinggi lemak lebih berhasil daripada rendah lemak yang bisa-bisa membawa kita kesesatan.

3 May 2013 18:56:50

Dear Titin,
Aku ingin menambah bahan diskusi Titin dengan teman-teman.

Aku sepakat dengan tulisan Titin:
J. Gray dan B.Griffin dalam jurnal berjudul Eggs And Dietary Cholesterol – Dispelling The Myth. Dosen saya, Prof. Veni Hadju, pernah berkata, “Tidak usah takut makan telur rebus setiap hari,……………………………………….

Ini tambahan info:
Penambahan 1 telur per hari selama 3 bulan ditemukan tidak berpengaruh pada serum kolesterol (1). Hal yang sama terjadi ketika 2 telur dikonsumsi setiap hari selama 3 bulan (2). Sebuah studi dengan subyek lebih dari 900 orang tidak menemukan perbedaan dalam serum kolesterol antara mereka yang mengkonsumsi rata-rata 1,4 butir telur per minggu dan mereka yang mengkonsumsi rata-rata 10,6 butir per minggu selama 12 tahun (3).

(1) Porter, M. W., Yamanaka, W., Carlson, S. D., & Flynn, M. A. (1977). Effect of dietary egg on serum cholesterol and triglyceride of human males. The American Journal of Clinical Nutrition, 30, 490-495.

(2) Flynn, M. A., Nolph, G. B., Kahrs, R. & Krause, G. (1979). Effect of dietary egg on human serum cholesterol and triglycerides. The American Journal of Clinical Nutrition 32: MAY 1979, pp. 105 1-1057.

(3) Dawber, T. R., Nickerson, R. J., Brand, F. N., & Pool, J. (1982). Eggs, serum cholesterol, and coronary heart disease. The American Journal of Clinical Nutrition, 36, 617-625.

inilah tempat aku nyontek :

http://www.integrativepersonaltraining.com/articles/eggs-and-cholesterol-myth/

3 May 2013 20:51:59

Dear Sutiwa

Sutiwa menulis (Hyperkolestomi…..Merangsang pembentukan Kerak lemak di Pembuluh darah—–> Darah tidak lancar ke jantung——>Serangan jantung——>Berangkat……)

Pelajaranku juga dulu begitu, kolesterol tinggi akan menyumbat jantung, hingga aku menemukan penelitian ini:

Salah satu fakta yang paling mengejutkan tentang kolesterol adalah bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kolesterol darah dan tingkat penyumbatan di pembuluh darah. (Bahasa kerennya tak ada hubungan antara kolesterol dengan tingkat aterosclerosis).

Jika kolesterol tinggi benar-benar meningkatkan penyumbatan, maka orang dengan kolesterol tinggi jelas harus mempunyai sumbatan lebih banyak. (Bahasa kerennya bila tingkat kolesterol tinggi maka tingkat aterosklerotik lebih tinggi daripada yg kolesterolnya rendah). Tapi ternyata gak begitu.

“Ahli patologi Dr Kurt Lande dan ahli biokimia Dr Warren Sperry di Departemen Kedokteran Forensik Universitas New York ,tahun 1936 menyelidiki hubungan kolesterol tinggi dengan penyumbatan. Sungguh mengejutkan, mereka menemukan benar-benar tak ada korelasi antara jumlah kolesterol dalam darah dan tingkat penyumbatan di arteri dari sejumlah besar orang yang telah meninggal karena kecelakaan. Dibuat diagram berdasar kelompok usia, diagram mereka tampak seperti bintang-bintang dilangit, tak beraturan.”

Dr JC Paterson dari London dan timnya , bertahun-tahun mereka mengikuti sekitar 800 veteran perang. Selama bertahun-tahun, Dr Paterson dan rekan-rekannya secara teratur menganalisa sampel darah dari para veteran ini.Studi mereka dibatasi untuk veteran yang meninggal antara usia enam puluh dan tujuh puluh. Para ilmuwan mencatat tingkat kolesterol selama sebagian besar waktu ketika penyumbatan (aterosklerosis) biasanya berkembang.

Dr Paterson dan rekan-rekannya tidak menemukan hubungan antara tingkat penyumbatan dan tingkat kolesterol darah. Mereka yang memiliki kolesterol rendah juga mengalami aterosklerosis sebagaimana mereka yg mempunyai tingkat kolesterol tinggi saat mereka meninggal.

Penelitian serupa telah dilakukan di India , Polandia , Guatemala , dan di Amerika Serikat , semua dengan hasil yang sama: tidak ada korelasi antara tingkat kolesterol dalam aliran darah dan jumlah aterosklerosis di pembuluh.

Periksa sumber sontekanku:
http://www.ravnskov.nu/myth2.htm

Sharman MJ, Kraemer WJ, Love DM, Avery NG, Gomez AL, Scheett TP, Volek JS.

Diet Rendah Karbo (ketogenic) , mempengaruhi secara positip penanda penyakit jantung pada pria dengan berat badan normal.
J Nutr 2002; 132: 1879-85

Laboratorium Kinerja Manusia, University of Connecticut, Storrs 06269-1110, USA.

Diet ini sangat rendah karbohidrat, tinggi lemak, cukup protein. sehingga disebut ketogenic. Diet ini populer akhir-akhir ini tetapi sedikit yang diketahui mengenai efek pada penanda Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Studi ini meneliti efek diet ketogenic selama 6 pekan terhadap ada tidaknya PJK . Penanda PJK diukur pada sebelum dan setelah makan pada 20 orang dengan berat badan normal, laki-laki.

Karbo Protein Lemak

Diet biasa – 8 orang sebagai kontrol 47% 17% 32%

Diet tinggi lemak – 12 orang 8% 30% 61%

Duabelas makan lemak tinggi, 8 orang makan seperti biasa sebagai kontrol. Lipid darah, ,insulin, ukuran partikel LDL, LDL teroksidasi, sebelum makan dan trigliserit, insulin setelah mengasup makanan tinggi lemak diukur, untuk menentukan response makanan itu.

Hasilnya : Ada penurunan yang signifikan dalam serum TAG (-33% ) puasa , penurunan lipid darah setelah mengasup makanan tinggi lemak (lipemia postprandial) sebesar (-29%), dan penurunan konsentrasi serum insulin puasa (-34%) setelah orang itu mengkonsumsi makanan tinggi lemak. Serum total kolesterol, LDL kolesterol dan LDL-teroksidasi tidak terpengaruh dan HDL kolesterol cenderung meningkat dengan diet ketogenic ini (11,5%; P = 0,066).
Pada subyek yang berkecenderungan partikel LDL nya kecil, partikel LDL pola B, ada peningkatan yang signifikan dalam rata-rata diameter partikel LDL dan persentase LDL-1 setelah ketogenic diet. Tidak ada perubahan signifikan dalam lipid darah pada kelompok kontrol.

Studi ini adalah yang pertama mendokumentasikan efek diet ketogenic puasa dan postprandial terhadap penanda PJK yang independen terhadap penurunan berat badan.

Hasilnya menunjukkan bahwa, dalam jangka pendek ketogenic diet, tidak memiliki efek merugikan pada profil risiko PJK dan mungkin malah memperbaiki kelainan proses penumpukan lemak.

# KOMENTAR : Saat dengar diet tinggi lemak langsung terpikir kolesterol pasti naik, apalagi lemaknya 61% dari kebutuhan kalori harian.Namun, ……..justru ternyata sebaliknya.

Berikut ini ringkasan hasil penelitian mereka :
# Lemak darah (trigliserit) turun – 33 %
# Tingkat lipid darah (LDL) setelah asupan lemak turun -29%
# Insulin setelah makan turun – 34 % (Postprandial insulin)
# HDL naik 11,5%
# Total kolesterol tidak berubah

Lemak Kolesterol , Framingham Heart Study

The Framingham Heart Study adalah kajian tentang lemak , kolesterol dan penyakit jantung yang sangat dihormati dan sangat berpengaruh. Studi ini didirikan tahun 1948 oleh Harvard Medical School di kota Framingham, hingga kini studi tentang lemak, kolesterol dan penyakit jantung masih terus berjalan.

Mereka yakin sekali bahwa kolesterol darah berhubungan dengan asupan lemak dan kolesterol. Untuk membuktikan ini mereka merekrut orang-orang di sekitar Framingham untuk di amati.Dan inilah hasil kajian mereka.

The Framingham Heart Study

Asupan Kolesterol dan Kolesterol Darah

Asupan Kolesterol Rata 2

Kolesterol Darah

Asupan Kolesterol    di Bawah Rata2

Asupan Kolesterol      di Atas Rata2

mg/hari

mmol/l

mmol/l

Pria

704 ± 220.9

6.16

6.16

Wanita

492 ± 170.0

6.37

6.26

Pada Tabel di atas, peserta studi di bagi 3,

  • yang asupan kolesterol rata-rata,
  • yang asupan kolesterol di bawah rata-rata dan
  • yang asupan di atas rata-rata.

Ternyata, pria yang mengasup kolesterol di atas rata-rata dibanding dengan yang mengasup kolesterol di bawah rata-rata,  kolesterol darahnya sama saja.

Perhatikan juga rentang rata-rata kolesterol  sangat lebar, melebihi angka anjuran 300 mg per hari.

Pada wanita, yang mengasup kolesterol di atas rata-rata malah kolesterol darahnya lebih rendah dari pada yang mengasup kolesterol di bawah rata-rata.

Setelah berkutat selama 22 tahun, peneliti kolesterol di Framingham terpaksa mengakui bahwa:

Pendek kata, tak ada hubungan antara diet  dengan berkembangnya Penyakit Jantung Koroner dalam kajian kelompok ini”

Sebagai penutup kita kutip Direktur Framingham Study, William Castelli pada tahun 1992:

Di Framingham,Massachusetts, semakin banyak lemak jenuh yang diasup, semakin banyak kolesterol yang diasup, semakin rendah serum kolesterol orang itu….

……..kami temukan bahwa seseorang yang mengasup kolesterol terbanyak, mengasup lemak jenuh terbanyak, mengasup kalori terbanyak, berat badannya ter rendah, dan aktivitas fisiknya tertinggi.

Uups……apa yang salah disini?

Ini ceritera tentang Gascony, Perancis Selatan, tanah airnya The Three Musketeer. Mereka makan lemak angsa dan bebek sebagai ganti butter. Camilan mereka adalah kulit bebek goreng .  Gascony dikenal sebagai daerah Perancis yang memakan lemak paling banyak.

Sementara Perancis yang dikenal sebagai peng asup lemak terbanyak, namun kematian karena sakit jantungnya terendah. Lebih rendah dari Amerika.

The French Paradox kata orang. Suatu keanehan.  Namun  Gascony mengasup lemak lebih banyak lagi dari rata- rata Perancis dan tingkat kematian karena PJK juga rendah. Keanehan kah?

“We eat more fat in Gascony than anyplace else, but we live the longest,” demikian ujar mereka.

Dibawah ini adalah tingkat kematian karena PJK di Amerika,Perancis dan Gascony.

Heart Disease Rates

  • United States:                    315    per 100,000
  • France:                              145    per 100,000
  • Gascony:                             80    per 100,000

By :Goodgrade

KLUB ANTI PENYAKIT JANTUNG KORONER

Sebuah percobaaan diet rendah kolesterol, telah menewaskan 8 pengikutnya

Tahun 1957, sebuah penelitian dinamakan The Anti Coronary Club Project dipimpin oleh Dr Norman Jolliffe, direktur  New York City Health Department.

Dr Jolliffe adalah pesohor dibidang diet penurunan berat badan. Dia memulai “Anti Coronary Club” dengan merekrut 814 lelaki berumur antara 40 hingga 50. Semuanya bebas dari penyakit jantung.

Mereka diminta menjalani ”Prudent Diet”. Diet bagi mereka adalah  rendah kolesterol, mengasup margarine, corn oil dan cereal, chicken dan ikan.

Sedang grup kontrol sebanyak 463 orang dengan usia daan status kesehatan sama menjalani diet yang normal. Normal pengertiannya tinggi kolesterol, “eggs for breakfast and had meat three times a day”.

Hasil penelitian diumumkan pada tahun 1966 pada majalah The Journal of American Medical Association. Mereka yang mengikuti “Prudent Diet” kolesterolnya tercatat 220 sedangkan yang mengikuti diet normal kolesterolnya 250. Pengikut “Prudent Diet” turun kolesterolnya. Pengikut diet tinggi kolesterol, kolesterol darahnya naik.Namun studi ini harus mencatat 8 orang tewas karena sakit jantung pada mereka yang mengikuti ”Prudent Diet” yang rendah kolesterol. Sedangkan mereka yang mengikuti “eggs for breakfast and had meat three times a day” mencatat nihil korban sakit jantungnya.

Sementara itu penggagas ”Prudent Diet” itu sendiri, Dr Norman Jolliffe, tewas karena sakit jantung pada umur 59 tahun sebelum penelitian ini usai. Dia adalah seorang penderita diabetes yang harus duduk di kursi rodanya.

”He succumbed in 1961 from a vascular thrombosis, although the obituaries listed the cause of death as complications from diabetes.”

THE FRENCH PARADOX

Orang Perancis mempunyai asupan lemak yang tinggi, namun tingkat kematian karena sakit jantung sangat rendah. Jauh lebih rendah dari kematian karena sakit jantungnya orang Amerika.

Grafik di bawah ini menggambarkan hasil studi Ancel Keys yang menyatakan semakin banyak suatu penduduk negara mengasup lemak maka semakin tinggi tingkat kematian karena PJK (Penyakit Jantung Koroner). Dari studi inilah “Diet Heart Hypothesis” mulai mendapatkan momentum. Saat itu Ancel Keys adalah sarjana yang ternama. Omongannya sangat didengar oleh pemerintah Amerika.

Grafik lemak jantung Perancis

Namun Finlandia dan Perancis adalah dua negara yang tidak dimasukkan oleh Ancel Keys dalam studinya.

Finlandia mempunyai asupan lemak lebih sedikit dari Perancis, tetapi tingkat kematian karena PJK mencapai 7 kali lipat dari Perancis. Bila data PJK dua negara ini dimasukkan oleh Ancel Keys, maka teori rendah lemak rendah PJK jadi tidak bisa dibuatkan grafiknya.

Banyak kalangan yang menyebut  ini sebagai The French Paradox.

Muncullah berbagai alasan. Yang terkenal adalah orang Perancis selalu meneguk wine. Akibat teori ini penjualan wine meningkat drastis.

Sumber : http://www.cholesterol-and-health.org.uk

Stop Blaming Saturated Fat

Judul itu sangat mengejutkan. Mengejutkan karena ditulis di majalah Mens Health. Majalah fitness yang sangat terkenal dan biasanya menganut “rendah lemak” seperti tulisan tulisan di koran dan majalah Indonesia.

Sub judulnya juga mengagetkan.

Penelitiannya sangat jelas. Karbohidrat lah, bukannya lemak yang menjadi musuh Amerika dalam memerangi penyakit jantung dan kegembrotan.

Gembrot   adalah terjemahan dari obesity, sedang gemuk adalah terjemahnan overweight.      Kini penduduk  Amerika dinyatan 60 persen kelebihan berat sedang yang   obes adalah 30%.

Majalah itu mengulas anjuran Dr Atkin agar kita banyak mengasup lemak jenuh dan mengurangi karbohidrat. Diet ini  menganjurkan asupan daging, telur, lemak dan mengurangi karbo. Apakah diet seperti ini tidak mengakibatkan sakit jantung ?

Well, no. There’s no good evidence of that.   And there’s plenty of evidence that the opposite is true–that eating more saturated fat lowers the risk for heart disease.

That’s what a recent Harvard University study found: People who had the highest saturated fat intake also had the least plaque buildup on their artery walls. The American Journal of Clinical Nutrition described the findings as an “American Paradox.”

Disebut American Paradox karena orang Amerika  justru dianjurkan untuk menjauhi lemak jenuh supaya tidak kegemukan, supaya tidak terkena sakit jantung.  Tetapi malah terbalik, semakin banyak seseorang mengasup lemak jenuh, semakin sedikit dia mendapatkan plak di arterinya.

In the Stanford University study that made recent headlines, women on the “fatty” Atkins diet ended up with the healthiest cholesterol levels and the best blood pressure readings, compared to those on other diets, notably the famous Ornish low-fat diet.

Berikut ini adalah hasil hasil  penelitian perihal lemak jenuh yang dikutip oleh Men’s Health.

  • Kita mengasup berbagai jenis lemak jenuh. Beberapa jenis tak mempunyai efek pada kolesterol. Beberapa jenis menaikkan LDL, kolesterol jelek, namun semuanya  menaikkan HDL, kolesterol baik, dengan jumlah yang lebih tinggi. Akibatnya sangat menguntungkan dari segi kesehatan jantung.
  • Organisasi kesehatan nasional yang top di Amerika , sudah puluhan tahun ini menyalahkan lemak jenuh sebagai biang kerok penyakit yang berhubungan dengan jantung termasuk obesitas,diabetes,sakit jantung dan kanker. Asal muasal menyalahkan lemak jenuh sayangnya berawal dari penelitian yang tidak tuntas. Penelitian tahun 1953, menunjuk pada data 6 negara yang asupan lemaknya tinggi terbukti kematian karena sakit jantungnya juga tinggi. Namun penelitian itu cacat karena tidak memasukkan data 16 negara yang lain yang saat itu datanya juga ada. Bila data 16 negara lsinnys dimasukkan dalam analisa, maka teori lemak berkorelasi dengan sakit jantung tidak terbukti. Perancis misalnya, asupan lemak tinggi tetapi penyakit jantungjya rendah. Suku primitip di Afrika, suku Masai, suku di Kanada asupan lemaknya sangat tinggi tetapi sakit jantung tak dikenal.
  • Sejak tahun 1970, bangsa Amerika berhasil menurunkan asupan lemak jenuh mereka sebanyak 14% dan menaikkan asupan karbo mereka sebanyak 23% – namun tingkat obesitas dan penyakit jantung malah meningkat. Kita bisa mengatakan karbo membuat orang gemuk yang mengakibatkan sakit jantung. Dengan kata lain semakin banyak karbo yang  diasup semakin tinggi resiko  terkena serangan jantung.
  • Namun angka di atas hanyalah hubungan (sugested a cause) . Pembuktiannya harus ada percobaan yang terkendali. Sudah banyak pengujian klinis, namun tidak ada uji klinis yang bisa membuktikan bahwa mengurangi lemak jenuh bisa mengurangi resiko sakit jantung.
  • Kalau meneliti pengaruh lemak jenuh, kita juga harus meneliti karbohidrat. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa kalau kita mengurangi karbo dan menggantinya dengan  lemak, maka tingkat trigliserida akan turun, kolesterol baiknya akan naik. Sementara kolesterol jelek akan menjadi lebih besar partikelnya, yang berarti mengurangi tingkat bahayanya.
  • Inilah paradox nya. Asupan lemak jenuh yang tinggi mengakibatkan tingkat lemak jenuh dalam darah malah turun. Bagaimana ini bisa terjadi? Inilah ceriteranya: Lemak jenuh dalam darah berasal dari dua sumber, yang satu dari makanan yang anda asup, yang satu dari liver. Semakin banyak karbo yang dimakan, semakin tinggi tingkgi insulin anda. Insulin memberi sinyal liver agar memproduksi semakin banyak lemak darah. Kalau anda kurangi karbo, tingkat insulin akan menurun, begitu juga produksi lemak darah.
  • Bonusnya, bila insulin rendah, tubuh akan terus membakar lemak  yang mengakibatkan lemak darah turun.

Sumber Men’s Health

Di sarikan oleh : HBT Sudradjat